Istilah sulfonasi terutama digunakan
untuk menyatakan reaksi-reaksi yang menggunakan pereaksi sulfonasi yang umum
seperti asam sulfat pekat, oleum, dan pereaksi lainnya yang mengandung sulfur
trioksida.
Sulfonasi senyawa aromatik merupakan
salah satu tipe jenis sulfonasi yang paling penting. Sulfonasi tersebut dapat
dilakukan dengan mereaksikan senyawa aromatik dengan asam sulfat.
Dalam percobaan sulfonasi ini, senyawa
aromatik yang digunakan adalah anilin, dan percobaan dilakukan dengan
mereaksikan anilin dengan asam sulfat pekat (oleum) pada suhu 1800C-1950C,
dan menghasilkan produk utama berupa asam sulfanilat dan air (sebagai produk
sampingannya). Reaksi:
NH2 + H2SO4
NH2 SO3H + H2O
Anilin as. Sulfat as. Sulfanilat air
Sulfonasi adalah reaksi kimia yang
melibatkan penggabungan gugus asam sulfonat, -SO3H, ke dalam suatu
molekul ataupun ion, termasuk reaksi-reaksi yang melibatkan gugus sulfonil
halida ataupun garam-garam yang berasal dari gugus asam sulfonat, misalnya
penggabungan –SO2Cl ke dalam senyawa organik. Jenis-jenis zat
pensulfonasi antara lain :
1. Persenyawaan SO3, termasuk
didalamnya :
- SO3
- H2SO4
- oleum
2. Persenyawaan SO2.
3. Senyawa sulfoalkilasi.
Sedangkan, zat-zat yang disulfonasi
antara lain: zat alifatik misalnya hidrokarbon jenuh, oleofin, alkohol,
selulosa, senyawa aromatis, naphtalena, antraquinone dan lain sebagainya.
Zat pensulfonasi yang paling efisien
adalah SO3 karena hanya melibatkan satu reaksi adisi secara
langsung, contohnya:
RH + SO3 RSO3H
ROH + SO3 ROSO3H
SO3 yang banyak digunakan
adalah SO3 dalam bentuk hidrat (oleum atau asam sulfat pekat) karena
dengan SO3 hidrat, air akan bertindak murni sebagai pelarut.
Sulfonasi senyawa aromatik merupakan salah
satu jenis sulfonasi yang paling penting. Sulfonasi tersebut dapat dilakukan
dengan mereaksikan senyawa aromatik dengan asam sulfat. Asam sulfat yang
digunakan umumnya mengandung sulfur trioksida (oleum). Sama halnya dengan
nitrasi dan halogenasi, sulfonasi senyawa aromatik adalah reaksi substitusi
elektrofilik, tetapi merupakan reaksi yang dapat balik (reversibel).
Untuk proses sulfonasi senyawa aromatik
yang lebih kompleks, temperatur dapat memberikan pengaruh, bukan hanya terhadap
laju reaksi, tetapi juga terhadap sifat dari produk yang dihasilkan. Sebagai
contoh, perubahan temperatur dalam sulfonasi naftalena menyebabkan perubahan
komposisi produk asam monosulfonat dari sekitar 95% alpha isomer pada
temperatur kamar menjadi 100% beta isomer pada 2000C.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar