ANODISASI
ALUMUNIUM
Pembimbing
:
Drs. Agustinus
Ngatin, MT
Disusun oleh :
Kelompok 5
Asep
Jumria Hatigoran (101411007)
Dedi Hariyanto (101411008)
Dedi
Sugiyanto (101411009)
3A
Tanggal Praktikum
: 28 November
2012
Tanggal Penyerahan
: 5 Desember
2012
TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI
BANDUNG
2012
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Anodisasi
adalah pembentukan lapisan film oksida pada suatu logam/benda kerja dengan
mentode elektrolisis, yang merupakan kebalikan dari elekrtoplating karena
proses pelapisan ini terjadi di anoda, sedangkan electroplating di katoda.
Proses anodisasi merupakan salah satu cara perlindungan proses korosi pada
benda kerja, dalam hal ini adalah aluminium. Proses ini digunakan/diterapkan
pada berbagai macam industry, diantaranya industry pesawat terbang, mesin,
mobil, dll.
1.2.Tujuan
1. Dapat
menjelaskan prinsip proses anodisasi
2. Dapat
menjelaskan reaksi proses anodisasi
3. Dapat
menyimpulkan hasil proses anodisasi
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Anodisasi adalah proses pembentukan lapisan
tipis (film) oksidasi pada permukaan benda kerja dengan metode elektrolisis.
Lapisan ini memberikan perlindungan terhadap logam aluminium dari reaksi
korosi. Proses anodisasi inimerupakan benda kerja (aluminium sebagai benda
kerja) ditempatkan sebagaianoda dan elektro lain (katoda) adalah logam Al, Pb
atau elektroda inert. Produk proses anodisasi ini mempunyai peranan yang
penting dalam industry manufaktur,seperti industry pesawat terbang, industry
mesin, dan masih banyak bagi industryyang memanfaatkan hasil proses anodisasi.
Mekanisme
pembentukan lapisan oksida di permukaan benda kerja belumdiketahui
dengan pasti, tetapi reaksi oksidasi alumunium adalah sebagai berikut :
4Al + 3O2 à Al2
O3
Kemungkinana tahapan proses anodisasi untuk pembuatan
oksida adalahsebagai berikut:
-
Tahap reaksi oksidasi elektrolitik yang mengubah logam
aluminium menjadi ion Al3+
-
Tahap reaksi ion dengan oksigen yang dibawah dalam
bentuk ino (OH- atau O2) pada antar muka sehingga
membentuk aluminium oksida yang menempel pada permukaan anoda.
-
Tahapan terakhir merupakan periatiwa pelarutan kembali
sebagai oksida tersebut oleh asam sehingga membentuk lapisan akhir yang
terlapisi
Secara skematis tahapan proses di ata dapat dijabarkan
sebagai berikut :
Proses anodisasi aluminium digunakan
elektrolit yang melarutkan oksida logam,
maka akan terbentuk suatu lapisan oksida yang hampir tidak berpori dan
sangat tipis. Lapisan oksida semacam ini disebut lapisan penghalangarus.
Apabila lapisan penghalang ini terbentuk, maka lapisan ini akansemakin menebal
dan mengakibatkan aliran arus listrik terbentuk, tetapi bila lapisan oksida
banyak porinya, ketebalan hanya beberapa perpuluhanmicrometer, yaitu dapat
mencapai 0,17 mm.Kerapatan porositas bervariasi bergantung pada kondisi
anodisasi, tetapiterbesar mempunyai jarak 6 - 80. 109 pori/cm2, diameter pori
sekitar 100-300 Ao. Komposisi film terutama adalah Al2O3
, meskipun setelah sealingdalam air mendidih komposisinya menjadi 70% Al2O3,
17% H2O, dan 13% sisa anodisasi seperti sulfat atau kromat. Untuk
proteksi, ketebalan film dibutuhkan 5-25 Um.Larutan elektrolit untuk proses
anodisasi dapat menggunakan larutan berikut ini :
·
Larutan kromat (banyak dipakai untuk menganodisai alat
pesawat terbang dan lapisan oksidanya lebih tahan korosi dibandingkan dengan
proses asam sulfat).
·
Larutan kromat - sulfat : CrO3 (50,25 100,50
gpl), NaCl (0,20 gpl),asam sulfat (0,50 gpl). Kondisi operasi : T (35oC),
rapat arus (0,1 0,54 A/dm2), t (30 menit), V (40 volt)
·
Larutan asam kromat : CrO3(100 gpl).
Kondisi operasi : T (35oC),rapat arus (0,1-1,8 A/dm2),
t (30 menit), V (40 volt), agitasi (udara)
·
Larutan asam sulfat : asam sulfat (15-18%). Kondisi
operasi : T (20-28o C), rapat arus (1,2-1,4 A/dm2), t (10-30
menit), V (14-24 volt), agitasi(udara). Produk oksidanya lebih transparan dank
keras.
·
Asam Fosfat : asam orthopospat (108,7 gpl), kondisi
proses : T (20-28o C), rapat arus (1,2-1,5 A/dm2), t (10-40
menit).
Pengerasan lapisan oksida
Lapisan oksida yang terbentuk di
permukaan logam aluminium dapatdilakukan pengerasan dengan metoda berikut ini :
·
Pengerasan lapisan oksida pada aluminium yang telah
mengalamiproses anodisasi dilakukan air panas. Aluminium oksida akanbereaksi
dengan air membentuk bochmat.
·
Pengerasan lapisan oksida dapat juga dilakukan dengan
uap airpanas. Dengan cara ini terbentuk selaput bochmat pada lapisan oksidanya.
Cara pengerasan lapisan oksida dengan menggunakan uap air panas dapat
menghindari terlarutnya kembali sebagai zat pewarna
·
Pengerasan lapisan oksida dapat juga dilakukan dengan
larutan elektrolit seperti natrium asetat, bikromat, silikat dan sebagainya
Pengerasan
hasil proses anodisasi bertujuan untuk dekoratif,sehingga permukaan logam
menjadi lebih indah dan menarik. Zat warna dapat diserap dan tidak mudah hilang
akibat sinar matahari. Zat warna yang digunakan dapat berupa zat warna organik
maupun anorganik.
BAB III
METODOLOGI
3.1.Alat
dan Bahan
1. Gelas
kimia 200 ml
2. Penyearah
arus
3. Avometer
4. Wadah
lar. elektrolit
5. Anoda
Al
6. Benda
kerja (Al)
7. Pengering
8. Larutan
NaOH 50 gpl
9. Larutan
HNO3 10 gpl
10. Asam
Sulfat 16%
11. Kertas
abrasive
3.2.Prosedur
Kerja
a.
Tahap Persiapan Benda Kerja
b. Tahapan
Proses Anodisasi
c. Tahap
Pewarnaan dan sealing
DAFTAR PUSTAKA
Modul Korosi. “Anodisasi”. Politeknik Negeri Bandung
: Bandung.
www.kolabkorosi.com/anodisasi
diakses 11 Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar