Selasa, 04 Desember 2012

anodisasi aluminium


ANODISASI ALUMUNIUM

Pembimbing         :
Drs. Agustinus Ngatin, MT

Disusun oleh :
Kelompok 5
Asep Jumria Hatigoran           (101411007)
Dedi Hariyanto                        (101411008)
Dedi Sugiyanto                        (101411009)

3A
Tanggal Praktikum : 28 November 2012
Tanggal Penyerahan : 5 Desember 2012

Description: Description: Description: polban2
TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2012
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Anodisasi adalah pembentukan lapisan film oksida pada suatu logam/benda kerja dengan mentode elektrolisis, yang merupakan kebalikan dari elekrtoplating karena proses pelapisan ini terjadi di anoda, sedangkan electroplating di katoda. Proses anodisasi merupakan salah satu cara perlindungan proses korosi pada benda kerja, dalam hal ini adalah aluminium. Proses ini digunakan/diterapkan pada berbagai macam industry, diantaranya industry pesawat terbang, mesin, mobil, dll.

1.2.Tujuan
1.      Dapat menjelaskan prinsip proses anodisasi
2.      Dapat menjelaskan reaksi proses anodisasi
3.      Dapat menyimpulkan hasil proses anodisasi


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Anodisasi adalah proses pembentukan lapisan tipis (film) oksidasi pada permukaan benda kerja dengan metode elektrolisis. Lapisan ini memberikan perlindungan terhadap logam aluminium dari reaksi korosi. Proses anodisasi inimerupakan benda kerja (aluminium sebagai benda kerja) ditempatkan sebagaianoda dan elektro lain (katoda) adalah logam Al, Pb atau elektroda inert. Produk proses anodisasi ini mempunyai peranan yang penting dalam industry manufaktur,seperti industry pesawat terbang, industry mesin, dan masih banyak bagi industryyang memanfaatkan hasil proses anodisasi.
Mekanisme pembentukan lapisan oksida di permukaan benda kerja belumdiketahui dengan pasti, tetapi reaksi oksidasi alumunium adalah sebagai berikut :
4Al + 3O2 à Al2 O3
Kemungkinana tahapan proses anodisasi untuk pembuatan oksida adalahsebagai berikut:
-          Tahap reaksi oksidasi elektrolitik yang mengubah logam aluminium menjadi ion Al3+
-          Tahap reaksi ion dengan oksigen yang dibawah dalam bentuk ino (OH- atau O2) pada antar muka sehingga membentuk aluminium oksida yang menempel pada permukaan anoda.
-          Tahapan terakhir merupakan periatiwa pelarutan kembali sebagai oksida tersebut oleh asam sehingga membentuk lapisan akhir yang terlapisi
Secara skematis tahapan proses di ata dapat dijabarkan sebagai berikut :






















Proses anodisasi aluminium digunakan elektrolit yang melarutkan oksida logam, maka akan terbentuk suatu lapisan oksida yang hampir tidak berpori dan sangat tipis. Lapisan oksida semacam ini disebut lapisan penghalangarus. Apabila lapisan penghalang ini terbentuk, maka lapisan ini akansemakin menebal dan mengakibatkan aliran arus listrik terbentuk, tetapi bila lapisan oksida banyak porinya, ketebalan hanya beberapa perpuluhanmicrometer, yaitu dapat mencapai 0,17 mm.Kerapatan porositas bervariasi bergantung pada kondisi anodisasi, tetapiterbesar mempunyai jarak 6 - 80. 109 pori/cm2, diameter pori sekitar 100-300 Ao. Komposisi film terutama adalah Al2O3 , meskipun setelah sealingdalam air mendidih komposisinya menjadi 70% Al2O3, 17% H2O, dan 13% sisa anodisasi seperti sulfat atau kromat. Untuk proteksi, ketebalan film dibutuhkan 5-25 Um.Larutan elektrolit untuk proses anodisasi dapat menggunakan larutan berikut ini :
·         Larutan kromat (banyak dipakai untuk menganodisai alat pesawat terbang dan lapisan oksidanya lebih tahan korosi dibandingkan dengan proses asam sulfat).
·         Larutan kromat - sulfat : CrO3 (50,25 100,50 gpl), NaCl (0,20 gpl),asam sulfat (0,50 gpl). Kondisi operasi : T (35oC), rapat arus (0,1 0,54 A/dm2), t (30 menit), V (40 volt)
·         Larutan asam kromat : CrO3(100 gpl). Kondisi operasi : T (35oC),rapat arus (0,1-1,8 A/dm2), t (30 menit), V (40 volt), agitasi (udara)
·         Larutan asam sulfat : asam sulfat (15-18%). Kondisi operasi : T (20-28o C), rapat arus (1,2-1,4 A/dm2), t (10-30 menit), V (14-24 volt), agitasi(udara). Produk oksidanya lebih transparan dank keras.
·         Asam Fosfat : asam orthopospat (108,7 gpl), kondisi proses : T (20-28o C), rapat arus (1,2-1,5 A/dm2), t (10-40 menit).

Pengerasan lapisan oksida
Lapisan oksida yang terbentuk di permukaan logam aluminium dapatdilakukan pengerasan dengan metoda berikut ini :
·         Pengerasan lapisan oksida pada aluminium yang telah mengalamiproses anodisasi dilakukan air panas. Aluminium oksida akanbereaksi dengan air membentuk bochmat.
·         Pengerasan lapisan oksida dapat juga dilakukan dengan uap airpanas. Dengan cara ini terbentuk selaput bochmat pada lapisan oksidanya. Cara pengerasan lapisan oksida dengan menggunakan uap air panas dapat menghindari terlarutnya kembali sebagai zat pewarna
·         Pengerasan lapisan oksida dapat juga dilakukan dengan larutan elektrolit seperti natrium asetat, bikromat, silikat dan sebagainya
Pengerasan hasil proses anodisasi bertujuan untuk dekoratif,sehingga permukaan logam menjadi lebih indah dan menarik. Zat warna dapat diserap dan tidak mudah hilang akibat sinar matahari. Zat warna yang digunakan dapat berupa zat warna organik maupun anorganik.



BAB III
METODOLOGI
3.1.Alat dan Bahan
1.      Gelas kimia 200 ml
2.      Penyearah arus
3.      Avometer
4.      Wadah lar. elektrolit
5.      Anoda Al
6.      Benda kerja (Al)
7.      Pengering
8.      Larutan NaOH 50 gpl
9.      Larutan HNO3 10 gpl
10.  Asam Sulfat 16%
11.   Kertas abrasive

3.2.Prosedur Kerja
a.       Tahap Persiapan Benda Kerja

b.      Tahapan Proses Anodisasi



c.       Tahap Pewarnaan dan sealing




DAFTAR PUSTAKA
Modul Korosi. “Anodisasi”. Politeknik Negeri Bandung : Bandung.
www.kolabkorosi.com/anodisasi diakses 11 Desember 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar