LAPORAN PRAKTIKUM PERAWATAN
DAN PERBAIKAN
POMPA
SENTRIFUGAL
Dosen Pembimbing : Saripudin, MT
Disusun oleh:
Dedi Hariyanto (101411008)
Restu Utami (101411024)
Rindy Partriana D (101411025)
Kelas : 3A Teknik Kimia
Tanggal Praktikum : 6
Desember 2012
Tanggal Penyerahan : 13
Desember 2012
JURUSAN
TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK
NEGERI BANDUNG
2012
I.
TUJUAN
1. Memahami
komponen-komponen utama dari pompa sentifugal
2. Dapat
menguraikan dan merangkai kembali unit pompa sentrifugal
3.
Mengetahui
karakteristik pompa dan prinsip kerja alat
II.
DASAR TEORI
Pompa Sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah
energi mekanik ke dalam energi hidrolik melalui aktivitas sentrifugal, yaitu
tekanan fluida yang sedang di pompa.
Pompa Sentrifugal merupakan salah
satu alat industri yang simpel, tapi sangat diperlukan.Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang
digunakan dalam fasilitas gathering station, suatu unit pengumpul fluida
dari sumur produksi sebelum diolah dan dipasarkan, ialah pompa bertipe
sentrifugal. Gaya sentrifugal ialah sebuah gaya yang timbul akibat adanya
gerakan sebuah benda atau partikel melalui lintasan lengkung (melingkar). kecepatan
fluida yang tinggi diubah oleh casing pompa (volute atau diffuser)
menjadi tekanan atau head
Prinsip-prinsip dasar pompa
sentrifugal ialah sebagai berikut:
- gaya
sentrifugal bekerja pada impeller untuk mendorong fluida ke sisi luar
sehingga kecepatan fluida meningkat
Elemen-Elemen
Utama pompa sentrifugal
Secara garis besar elemen atau komponen-komponen utama dari pompa sentrifugal ini adalah sebagai berikut :
Bagian-bagian
Pompa Sentrifugal
(1).
Impeller
Impeller
merupakan cakram bulat dari logam dengan lintasan untuk aliran fluida yang
sudah terpasang.Impeler biasanya terbuat dari perunggu, polikarbonat, besi
tuang atau stainless steel, namun bahan-bahan lain juga digunakan.Sebagaimana
kinerja pompa tergantung pada jenis impelernya, maka penting untuk memilih
rancangan yang cocok dan mendapatkan impeler dalam kondisi yang baik.Jumlah
impeler menentukan jumlah tahapan pompa. Pompa satu tahap memiliki satu impeler
dan sangat cocok untuk layanan head (=tekanan) rendah. Pompa dua tahap memiliki
dua impeler yang terpasang secara seri untuk layanan head sedang.Pompa
multi-tahap memiliki tiga impeler atau lebih terpasang seri untuk layanan head
yang tinggi. Impeler dapat digolongkan atas dasar:
a. Arah utama aliran dari sumbu putaran: aliran radial, aliran
aksial, aliran campuran
b. Jenis hisapan: hisapan tunggal dan hisapan ganda
c. Bentuk
atau konstruksi mekanis
Macam-macam jenis
impeller adalah sebagai berikut:
a. Impeller yang
tertutup
Impeler yang tertutup memiliki baling-baling yang
ditutupi oleh mantel (penutup) pada kedua sisinya. Biasanya digunakan untuk
pompa air, dimana baling-baling
seluruhnya mengurung air. Hal ini mencegah perpindahan air dari sisi pengiriman
ke sisi penghisapan, yang akan mengurangi efisiensi pompa. Dalam rangka untuk
memisahkan ruang pembuangan dari ruang penghisapan, diperlukan sebuah sambungan
yang bergerak diantara impeler dan wadah pompa.Penyambungan ini dilakukan oleh
cincin yang dipasang diatas bagian penutup impeler atau dibagian dalam
permukaan silinder wadah pompa.Kerugian dari impeler tertutup ini adalah resiko
yang tinggi terhadap rintangan.
b. Impeler terbuka
dan semi terbuka.
Memudahkan dalam pemeriksaan impeller.kemungkinan
tersumbatnya kecil. Akan tetapi utnuk menghindari terjadinya penyumbatan
melalui resirkulasi internal, volute atau back-plate pompa harus diatur secara
manual untuk mendapatkan setelan impeler yang benar.
c. Impeler pompa
berpusar/vortex
Impeller ini cocok untuk bahan-bahan padat dan “berserabut” akan tetapi pompa ini 50% kuran efisien dari rancangan yang konvensional.
Impeller
(2). Kasing pompa
Fungsi
utama kasing adalah menutup impeler pada penghisapan dan pengiriman pada ujung
dan sehingga berbentuk tangki tekanan.Tekanan pada ujung penghisapan dapat
sekecil sepersepuluh tekanan atmosfir dan pada ujung pengiriman dapat dua puluh
kali tekanan atmosfir pada pompa satu tahap.Untuk pompa multi- tahap perbedaan
tekanannya jauh lebih tinggi.
kasing dirancang
untuk tahan paling sedikit dua kali tekanan ini untuk menjamin batas keamanan
yang cukup. Fungsi kasing yang kedua adalah memberikan media pendukung dan
bantalan poros untuk batang torak dan impeler. Oleh karena itu kasing pompa
harus dirancang untuk:
o
Memberikan kemudahan mengakses ke seluruh bagian pompa untuk pemeriksaa,
perawatan dan perbaikan.
o
Membuat wadah anti bocor dengan memberikan kotak penjejal
o
Menghubungkan pipa-pipa hisapan dan pengiriman ke flens secara langsung
o
Mudah dipasang dengan mudah ke mesin penggerak (motor listrik) tanpa kehilangan
daya.
Kasing
pompa
(3). Back Plate
Back
plate terbuat dari logam dimana dengan kasing pompa membentuk kamar cairan
untuk fluida untuk dijadikan tekanan.
(4). Mechanical
Seal
Koneksi
antara batang motor shaft/pompa dan selubung pompa dilindungi oleh suatu segel
mekanik
(5). Shroud and
Legs
Kebanyakan
jenis pompa di coba dengan shourd dan legs yang dapat disetel. Shroud dibatasi
untuk meredam suara gaduh dan melindungi motor dari kerusakan
(6). Pump Shaft
Kebanyakan
pompa mempunyai batang potongan yang ditempatkan dibatang motor untuk
menggabungkan tekanan, menghapuskan penggunaan keyways. Perakitan batang
potongan dapat didesain secara sederhana, sekalipun begitu masih menjamin
pengarahan metode untuk mengurangi suara gaduh dan getaran. Untuk pompa
sentrifugal multi-stage panjang batang pompa akan berbeda tergantung dari
banyaknya pendorong yang digunakan.
Pump
shaft
(7). Adaptor
Kebanyakan pompa dengan suatu standar IEC motor
elektrik. Koneksi antara motor dan backplate dihubungkan oleh suatu adaptor
dimana sesusai dengan standar IEC atau C-frame motor elektronik.
2.3 Sistem
Proteksi Pompa Sentrifugal
Agar
pompa dapat beroperasi dengan baik, terdapat prosedur proteksi standar yang
diterapkan pada pompa sentrifugal. Beberapa standar minimum paling tidak
terdiri dari:
1. Proteksi terhadap
aliran balik. Aliran keluaran pompa dilengkapi dengan check valve yang
membuat aliran hanya bisa berjalan satu arah, searah dengan arah aliran
keluaran pompa.
2. Proteksi terhadap
overload. Beberapa alat seperti pressure switch low, flow switch high,
dan overload relay pada motor pompa dipasang pada sistem pompa untuk
menghindari overload.
3. Proteksi terhadap
vibrasi. Vibrasi yang berlebihan akan menggangu kinerja dan
berkemungkinan merusak pompa. Beberapa alat yang ditambahkan untuk menghindari
vibrasi berlebihan ialah vibration switch dan vibration monitor.
4. Proteksi terhadap minimum
flow. Peralatan seperti pressure switch high (PSH), flow switch low
(FSL), dan return line yang dilengkapi dengan control valve dipasang pada
sistem pompa untuk melindungi pompa dari kerusakan akibat tidak terpenuhinya minimum
flow.
5. Proteksi terhadap low
NPSH available. Apabila pompa tidak memiliki NPSHa yang cukup,
aliran keluaran pompa tidak akan mengalir dan fluida terakumulasi dalam pompa.
Beberapa peralatan safety yang ditambahkan pada sistem pompa ialah level
switch low (LSL) dan pressure switch low (PSL).
2.4 Penggunaan
Pompa Sentrifugal
Dalam
kehidupan sehari-hari pompa sentrifugal banyak memberikan berbagai manfaat
besar bagi manusia, terutama pada bidang industri. Secara umum pompa
sentrifugal digunakan untuk kepentingan pemindahan fluida dari satu tempat ke
tempat yang lainnya Berikut ini beberapa contoh lain pemanfaatan pompa
sentrifugal, diantaranya:
a) Pada industri minyak
bumi, sebagian besar pompa yang digunakan dalam fasilitas gathering station,
suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi sebelum diolah dan dipasarkan,
ialah pompa bertipe sentrifugal.
b) Pada industri
perkapalan pompa sentrifugal banyak digunakan untuk memeperlancar proses kerja
di kapal.
c) Pompa sentrifugal
WARMAN dirancang khusus untuk memompakan lumpur, bahan kimia, dan semua larutan
cair yang bercampur dengan partikel padat.
d)
Pompa sentrifugal dan reciprocating RUHRUMPEN untuk berbagai jenis aplikasi,
seperti: industri proses, perkapalan, dock & lepas pantai, oil & gas
dan aplikasi umum lainnya.
2.5 Keunggulan dan
Kelemahan Pompa Sentrifugal
Pada
beberapa kasus pemanfaatan pompa sentrifugal, pompa ini memberikan efisiensi
yang lebih baik dibandingkan pompa jenis displacement.Hal ini dikarenakan pompa
ini memiliki keunggulan dari pompa lainnya. Keunggulan-keunggulan tersebut
diantaranya :
a) Prinsip kerjanya
sederhana
b) Mempunyai banyak
jenis
c) Konstruksinya kuat
d) Tersedia berbagai
jenis pilihan kapasitas output debit air
e) Poros motor penggerak
dapat langsung disambung ke pompa
f) Pada umumnya untuk
volume yang sama dengan pompa displacement, harga pembelian pompa sentrifugal
lebih rendah.
g) Tidak banyak
bagian-bagian yang bergerak (tidak ada katup dan sebagainya), sehingga
pemeliharaannya mudah.
h) Lebih sedikit
memerlukan tempat.
i) Jumlah putaran
tinggi, sehingga memberi kemungkinan untuk pergerakan langsung oleh sebuah
electromotor atau turbin.
j) Jalannya tenang,
sehingga fondasi dapat di buat ringan.
k) Bila konstruksinya
disesuaikan, memberi kemungkinan untuk mengerjakan zat cair yang mengandung
kotoran.
l) Aliran zat cair tidak
terputus – putus.
Namun
disamping memiliki keunggulan pompa sentrifugal ini juga tidak luput dari yang
namanya kelemahan. Adapun kelemahan dari pompa ini adalah:
a) Dalam keadaan normal
pompa sentrifugal tidak dapat menghisap sendiri (tidak dapat memompakan udara).
b)
Kurang cocok untuk mengerjakan zat cair kental, terutama pada aliran volume
yang kecil.
III.
PROSEDUR KERJA
1. Lepaskan
baut – baut pada pompa sentrifugal
2. Pisahkan
bagian – bagian penyusun pompa sentrifugal
3. Lakukan
pembersihan pada alat
4. Indentifikasi
pompa sentrifugal dengan mengecek benda penyusun pompa
5. Pasangkan
kembali baut sehingga alat dalam keadaan terpasang kembali
6. Pastikan
bahwa alat telah terpasang seperti semula
PEMBAHASAN
Pompa
sentrifugal mempunyai sebuah impeller (baling-baling) untuk mengangkat zat
cairan dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi. Daya dari
luar diberikan kepada poros pompa untuk memutarkan impeller di dalam zat cair.
Maka zat cair yang ada didalam impeller, oleh dorongan sudu-sudu dapat
berputar. Karena timbul gaya sentrifugal maka zat cair mengalir dari tengah
impeller ke luar melalui saluran diantara sudu-sudu. Disini head tekanan zat
cair menjadi lebih tinggi. Demikian pula head kecepatannya menjadi lebih tinggi
karena mengalami percepatan. Zat cair yang keluar melalui 5 impeller ditampung
oleh saluran berbentuk volut (spiral) dikelilingi impeller dan disalurkan
keluar pompa melalui nosel. Didalam nosel ini sebagian head kecepatan aliran
diubah menjadi head tekanan. Jadi impeller pompa berfungsi memberikan kerja
pada zat cair sehingga energi yang dikandungnya menjadi lebih besar. Selisih
energi per satuan berat atau head total zat cair antara flens isap dan flens
keluar disebut head total pompa. Dari uraian diatas jelas bahwa pompa
sentrifugal dapat mengubah energy mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi
energi fluida. Energi inilah yang mengakibatkan perubahan head tekanan , head
kecepatan dan head potensial pada zat cair yang mengalir secara continue.
Pada
keliling luar kipas, zat cair mengalir dalam rumah pompa dengan tekanan dan
kecepatan tertentu. Dalam rumah pompa ini zat cair disalurkan sedemikian rupa,
sehingga terdapat perubahan kecepatan ke dalam tekanan yang sempurna. Oleh
karena ini, kolom zat cair dalam saluran kempa digerakkan. Zat cair ini
bergerak dalam aliran yang tak terputus-putus dari saluran isap melalui pompa
ke saluran kempa.
/
Prinsip kerja
pompa sentrifugal
Pompa
sentrifugal memiliki motor listrik yang didalamnya terdapat impeller yang
digunakan untuk menarik air dengan vakum.
Motor
listrik merupakan rangkaian alat yang digunakan untuk menghasilkan energi
listrik menjadi energi mekanik berupa putaran rotor. Motor listrik yang ada
pada pompa vakum memiliki bagian-bagian yang sama dengan motor listrik yang
dibongkar sebagai motor, walaupun perbedaanyya terletak pada impeller yang
tidak dimiliki motor. Motor tersebut hanya bertugas untuk mengubah energi
listrik menjadi energi mekanin untuk kegunaan tertentu (misalnya untuk
melakukan pengadukkan bahan).
Mekanisme
kerja untuk seluruh jenis motor listrik pada pompa sentrifugal ini
secara umum :
•
Arus listrik dalam medan magnet akan
memicu terbentuknya gaya (F).
•
Jika kawat yang membawa arus
dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada
sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
•
Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/
torsi untuk memutar kumparan.
•
Motor memiliki beberapa loop pada dinamo
untuk menghasilkan putaran dengan arah
yang lebih seragam dan medan magnet dihasilkan oleh susunan elektromagnetik
yang disebut kumparan medan.
Pompa
vakum dan motor listrik merupakan jenis peralatan yang memiliki prinsip kerja
yang sama, oleh karena itu part dari kedua alat tersebut memiliki kemiripan,
sehingga part yang membentuk keduanya dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Gambar
bagian-bagian peralatan motor listrik secara umum
Fungsi
:
a)
End
ball:
bagian yang digunakan untuk melindungi bagian dalam dari stator maupun rotor
b)
Wiring
cover: melindungi bagian switch kelistrikan untuk motor.
c)
Wiring
:
untuk menyalurkan sumber listrik menuju pompa.
d)
Motor
Frame : merupakan rumah dari pompa, dan tempat melekatnya
kumparan stator.
e)
Stator
: bagian
yang diam pada motor.
f)
Stator
elektromagnetik : bagian yang menghasilkan medan magnet pada posisi diam
untuk memutar rotor dangan prinsip perbedaan kutub magnet.
g)
Rotor
: bagian
yang berputar pada motor.
h)
Rotor
elektromagnetik : untuk menghasilkan medan magnet pada
posisi yang bergerak memutar karena gaya yang diperoleh dari perbedaan kutub.
i)
Poros
: sebagai
tempat untuk membangun rotor maupun impeller pada motor.
j)
Impeller
(untuk pompa vakum): dalam bagian yang tidak memiliki celah
udara, akan menarik udara luar dengan sistem vakum/ penghilangan udara dalam
untuk memaksa udara luar masuk.
Dua
bagian utama pembentuk motor sesuai dengan karakteristiknya yang bergerak atau
tidak bergerak :
a)
Stator
Bagian-bagian
stator terdiri dari :
a. Rumah stator (besi tuang)
b. Inti stator (besi lunak atau baja silikon)
c. Alur dan gigi materialnya sama dengan inti, alur tempat meletakan belitan.
d.Belitan stator (tembaga)
Stator
merupakan bagian yang diam pada motor listrik
b)
Rotor
Rotor merupakan bagian yang berputar
dari motor listrik yang akan berputar karena adanya perbedaan medan listrik
yang dihasilkan oleh arus listrik.
Konstruksi rotor
terdiri dari :
a.
Inti rotor bahannya sama dengan inti
stator.
b.
Alur dan gigi materialnya sama dengan
inti, alur tempat meletakan belitan.
c.
Belitan rotor bahannya dari tembaga,
dari konstruksi lilitan termasuk motor induksi dengan rotor belitan
Identifikasi
Kerusakan Pada Alat
Kerusakan
motor listrik disebabkan oleh sangat banyak faktor terutama karena
masalah mekanik dan atau elektrik dari luar atau dari dalam motor seperti
stess karena panas, power supply tidak normal, humiditas/lembab, kontaminasi,
pulumasan tidak baik, beban mekanis berlebihan , semua itu mengakibatkan
degradasi komponent motor listrik dan mengakibatkan kerusakan.
Impeller
pompa centrifugal
Pada pompa sentrifugal yang sederhana terdiri dari dua
bagian yaitu :
1. Bagian yang
berputar (rotating parts) biasanya terdiri dari : impeller, poros dan
lain-lain.
2. Bagian yang
tetap (stationary parts) biasanya terdiri dari : rumah pompa, packing dan
lain-lain.
Impeller pada pompa adalah suatu
bagian yang mengubah energi mekanik (energi pada sudu-sudu impeller) diteruskan
kepada daya pompa dan akibat adanya efesiensi (adanya kerugian gesekan cairan)
karena perubahan arah aliran pada sudu-sudu impeller.
Dilihat dari bentuk arah aliran pada impeller maka bentuk impeller secara garis besar di bagi menjadi :
Dilihat dari bentuk arah aliran pada impeller maka bentuk impeller secara garis besar di bagi menjadi :
1. Radial
impeller
2. Mixed flow
imepllers
3. Axial
imepllers
4. Special
impellers
Saat penentuan pemilihan pompa akan
type impeller yang akan kita pergunakan sesudah kita dapat menentukan
kapasitas, total head dan jenis cairan yang akan kita pompakan. Keputusan harus
kita ambilpada jenis impeller terbatas pada kenyataan kecepatan putar dari
pompa dan ukuran dari diameter/garis tengah impeller untuk mencapai efesiensi
pompa yang tertinggi.
Kepastian kerusakan
pada bagian mana dilakukan sebagai berikut :
a.
Jika mesin mati maka harus dilakukan pengecekkan pada
arus listrik.
b.
Jika baling-baling tidak berputar, coba untuk memutar
dulu poros motor dengan tangan, apakah licin atau ringan atau bersuara,
kemungkinan rotor bergesekan dengan statornya atau terjadi kerusakan pada power
kapasitor.
c. Jika terjadi
suara yang bising (abnormal) maupun jalannya motor macet, harus dilakukan
pengecekkan pemberian pelumas pada alat yaitu untuk mengetahui jika terjadi
gaya gesek berlebihan antara poros/rotor dengan bearing/stator motor akibat
pemuaian maupun kurangnya pelumas tersebut.
d. Jika
daya pompa menurun, harus dilakukan pengecekkan pada power kapasitor, mengecek pada bagian kontaktor jika dalam kondisi
terbuka satu, maupun pengecekkan fuse jika terjadi putus.
e. Terjadinya
overheating pada motor, maka harus
dilakukan pengecekkan terhadap beban motor listrik yang sesuai kapasitasnya
atau tidak, kondisi power supply, rusaknya
bagian kumparan akibat terlalu sering di-start
maupun di-stop, maupun dicek pada
bagian kelistrikan untuk mengetahui jika terjadi overload.
f. Jika
daya pemvakuman menurun, harus dilakukan pengecekkan pada alur udara mengetahui
jika terjadi kebocoran.
g. Terjadinya
short-cirkuit/terbakar pada titik tertentu, harus dilakukan pengecekkan
terhadap kontaminan yang mengganggu daya isolasi, mengecek jika erjadi abrasi
maupun vibrasi.
h. Jika
terjadi hubungan pendek pada terminal koneksi artinya harus dilakukan
pengecekkan pada konektor sambungan
Penggunaan
Motor Listrik
a. Kondisi
oli dalam alat harus tetap terjaga.
b. Tidak
menggunakan motor listrik pada beban yang berlebihan, namun sesuai dengan
kapasitasnya
c. Kondisi
power supply harus normal
d. Jangan
terlalu sering menyalakan dan mematikan motor karena kebutuhan daya pada saat
menghidupkan motor sangat tinggi yang dapat mengakibatkan thermal shock.
e. Penempatan
yang baik : menggunakan motor pada ventilasi ruangan yang baik, menghindari
radiasi panas dari mesin lain, menghindari tempat berdebu dan kotor, serta
perlu diperhatikan jika ditempatkan pada bagian yang panas pada terik matahari.
Maintenance
Motor Listrik
Pemeriksaan awal
·
Mengecek unit kelengkapan motor apakah
sudah siap secara sistematis.
·
Memeriksa hubungan listrik untuk
menjamin arah putaran yang sesuai.
·
Tegangan yang diberikan sesuai dengan
kapasitas motor
·
Memutar rotor dengan tangan untuk
meyakinkan ia dapat berputar.
·
Memberikan cukup pelumas untuk bantalan
sampai level yang cukup, dan lihatlah bahwa ring minyak berada pada alurnya dan
mengitari poros.
·
Mengidupkanlah motor pada kecepatan
tanpa beban untuk melihat bahwa ring minyak mendistribusikan minyak secara
normal dan mengetahui jika motor berputar tanpa menimbulkan suara bising,
getaran atau panas yang berlebihan.
·
Memeriksal bagian-bagian penghubung
untuk memastikan keleluasaan bergerak bebas dalam pegangannya dan membuat
kontak dengan komutator atau slip ring.
·
Mengetahui suhu motor saat bekerja.
Net
Positive Suction Head (NPSH)
Kavitasi
akan terjadi bila tekanan statis zat cair turun sampai dibawah tekanan uap jenuhnya. Agar dalam
system pemompaan tidak terjadi kavitasi, harus diusahakan agar tidak ada satu bagianpun dari
aliran pada pompa yang mempunyai tekanan statis lebih rendah dari tekanan uap jenuh
cairan pada temperatur yang bersangkutan. Berhubung dengan hal ini didefinisikan sutu Head
Isap Positif Netto atau NPSH yang dipakai sebagai ukuran keamanan pompa terhadap
kavitasi. Ada dua macam NPSH yaitu NPSHa dan NPSHr. Agar pompa dapat bekerja tanpa mengalami
kavitasi maka harus dipenuhi persyaratan berikut :
NPSHyang tersedia >
NPSH yang diperlukan
NPSHa
(NPSH yang tersedia)
NPSH
yang tersedia adalah head yang dimiliki zat cair pada sisi isap pompa dikurangi
dengan
tekanan
uap jenuh zat cair ditempat tersebut. NPSH yang tersedia tergantung pada
tekanan atmosfer
atau tekanan absolut pada permukaan zat cair dan kondisi instalasinya. Besarnya dapat dihitung dengan
persamaan berikut :
hsv : NPSH yang tersedia, m
pa : tekanan pd permukaan cairan,
kgf/m2
pv : tekanan uap jenuh, kgf/m2
γ : berat jenis zat cair, kgf/m3
hs : head isap statis, m
hls : kerugian head dalam pipa
isap, m
NPSHr (NPSH yang diperlukan)
NPSH
yang diperlukan adalah NPSH minimum yang dibutuhkan untuk membiarkan pompa bekerja tanpa kavitasi.
Besarnya NPSH yang diperlukan berbeda untuk setiap pompa. Untuk suatu pompa tertentu
NPSH yang diperlukan berubah menurut kapasitas dan putarannya. NPSH yang diperlukan
harus diperoleh dari pabrik pompa yang bersangkutan. Namun untuk perkiraan secara kasar,
NPSH yang diperlukan dapat dihitung dari konstanta kavitasi σ. Jika head total pompa
pada titik efisiensi maksimum dinyatakan sebagai HN dan NPSH yang diperlukan untuk titik
ini Hsvn, maka σ (koefisien kavitasi Thoma ) didefinisikan sebagai :
Besarnya
koefisien kavitasi Thoma dapat ditentukan dari grafik pada gambar, sedangkan
NPSH yang
diperlukan ditaksir sebagai berikut :
NPSH yang diperlukan :
HSVN = σ x HN
Rumus
diatas berlaku untuk pompa pada efisiensi tertinggi ( dipergunakan pada titik
BEP ), bila pompa
dipergunakan diluar titik BEP maka NPSH yang diperlukan dikoreksi menggunakan grafik pada gambar. Sebuah pompa jenis
isapan tunggal satu tingkat mempunyai kapasitas pada titik efisiensi terbaik sebesar Qn=0,7
m3/menit, head Hn=28m serta putaran n=2910 rpm. Tentukan NPSH yang diperlukan untuk
kapasitas 100% dan 120% kapasitas pada efisiensi terbaik.
KESIMPULAN
1. Pompa
vakum memiliki motor listrik yang didalamnya terdapat impeller yang digunakan
untuk menarik udara, sehingga pada prisipnya tidak boleh terdapat celah udara
pada pompa vakum ini agar proses pemvakuman berlangsung baik
1.
Motor listrik merupakan rangkaian alat
yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik menjadi energi mekanik berupa
putaran rotor.
2.
Pompa sentrifugal terdiri dari beberapa
komponen-komponen yang utama diantaranya, impeller, Kasing pompa, Back Plate,
Mechanical Seal, Shroud and Legs, Pump Shaft, adaptor.
3.
Pompa sentrifugal
dapat digunakan dalam volume fluida cair yang besar
4.
Pompa sentrifugal
tidak dapat digunakan untuk fluida gas, atau pun fluida cair dengan volume yang
sedikit
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
(2010). Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal (online). Tersedia : http://www.scribd.com/doc/32235908/Prinsip-Kerja-Pompa-Sentrifugal (Diunduh tgl 10
Desember 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar