Senin, 20 Mei 2013

moving hazard


BAHAYA PADA PERGERAKAN (MOVING HAZARD)

1.      Slip, Trip & Fall Accident
Sebuah slip sederhana dapat menyebabkan cedera yang sangat serius seperti cedera kembali, lumpuh, patah tulang dan cedera kepala.

·         Penyebab       :
Tidak mematuhi peraturan keselamatan kerja
. Banyak kecelakaan seperti tergelincir terjadi di lingkungan kerja karena kesehatan yang buruk dan peraturan keselamatan kerja yang tidak dipatuhi.
Tempat kerja yang kotor dan licin.
Tergelincir sangat umum terjadi di lingkungan kerja.  Orang berjalan pada permukaan basah, minyak atau bahan licin lainnya di lantai. Es dan salju adalah penyebab lain yang sangat umum tergelincir. Dalam lingkungan kerja, tumpahan cairan yang  tidak dibersihkan dengan benar merupakan salah satu penyebab kecelakaan. Kesalahan sederhana seperti ini bisa berakhir di orang lain tergelincir dan menyebabkan bahaya serius bagi diri mereka sendiri.
Penempatan objek atau benda yang tidak pada tempatnya
Tersandung juga sangat  umum terjadi di lingkungan kerja ketika banyak orang mendapatkan kaki mereka tertangkap pada objek yang menyebabkan mereka jatuh seperti tersandung kabel listrik di sekitar kantor atau rumah. Tersandung di lingkungan kerja adalah penyebab kecelakaan yang sangat umum. Pekerja tidak sengaja meninggalkan objek di daerah akses terbuka di mana para pekerja lain tidak mungkin melihat mereka dan kemudian terjadi kecelakaan pada pekerja lain.
Pekerja yang ceroboh, tidak hati-hati dan kurang konsentrasi juga dapat menyebabkan kecelakaan kerja.

·         Pencegahan    :
ü  Pekerja harus lebih berhati-hati, jangan terlalu banyak pikiran dan harus fokus pada pekerjaan, penempatan barang yang rapi.
ü  Setiap karyawan harus membaca peraturan dan memastikan bahwa mereka mengerti dan mematuhi peraturan tersebut.
ü  Pengusaha harus memastikan bahwa pemeriksaan rutin dilakukan di dalam dan keluar gedung untuk menghilangkan dan slip dan bahaya perjalanan.
ü  Memastikan karyawan tahu daerah mana dari tempat kerja sekarang dan slip potensi bahaya perjalanan dan memastikan bahwa mereka semua bukti memakai alas kaki yang sesuai untuk daerah-daerah tertentu.
ü  Memastikan bahwa semua karyawan menyimpan semua area kerja mereka bersih dan bebas dari cairan, kabel, kabel, kotak dan item lain yang bisa menyebabkan slip dan bahaya perjalanan.

2.      Bekerja di Ketinggian
Kategori bekerja pada ketinggian adalah melakukan pekerjaan yang memiliki ketinggian sama dengan atau lebih dari 180 cm dari permukaan tanah.
·         Penyebab       :
Terjatuh saat bekerja di ketinggian hanyalah sebuah bahaya dari berbagai rangkaian kejadian. Bekerja pada ketinggian dapat menyebabkan pusing, dehidrasi yang pada akhirnya akan menyebabkan kehilangan keseimbangan dan halusinasi. Dengan rangkaian kejadian inilah yang menyebabkan seseorang yang bekerja pada ketinggian terjatuh.\
Terjatuh di ketinggian juga dapat dikarenakan tidak hati-hati pada saat bekerja, tidak memakai safety belt atau pemakaian safety belt kurang benar dan kurangnya konsentrasi.

·         Pencegahan    :
Menurut undang-undang keselamatan kerja, bekerja di ketinggian ini memerlukan fix platform atau memakai alat pelindung diri berupa full body harness. Selain itu, bila pekerjaan dilakukan pada tempat yang memiliki ketinggian lebih dari lima meter, diperlukan sebuah ijin khusus, yang mana ijin ini diperlukan untuk menganalisa bahaya apa saja yang mungkin terjadi dan menyiapkan alat pengaman yang cocok untuk meminimalisir resiko yang akan dihadapi bila bekerja pada ketingian tersebut.
Selain itu, pemasangan jaring pengaman di tempat kerja juga dibutuhkan, menggunakan safety belt secara benar, pemasangan pagar di lokasi sekitar tempat kerja.
Pada saat bekerja di ketinggian, pekerja harus memiliki ijin kerja bekerja diketinggian atau Working at Hieight Permit. Ijin ini dibutuhkan oleh pekerja-pekerja bangunan yang lebih banyak bekerja di ketinggian.
3.      Bahaya Bekerja di Ruang Tertutup (Confined Space)
Ruang tertutup (confined space) adalah ruang yang cukup besar yang memungkinkan orang untuk masuk ke dalamnya untuk melakukan pekerjaan, dan memiliki keterbatasan untuk keluar dan masuk serta tidak dirancang untuk tempat kerja yang terus menerus seperti tangki, silo, dan bejana lainnya.
Banyak kecelakaan fatal (mengakibatkan meninggal dunia) terjadi terhadap pekerja yang bekerja dalam ruang tertutup tersebut, karena tidak memahami dan mengindahkan praktek dan prosedur kerja yang selamat. Sebagian besar dari yang meninggal justru terjadi pada mereka yang berusaha untuk menyelamatkan teman sekerjanya yang mengalami kecelakaan saat bekerja dalam ruang tertutup tersebut.

·         Penyebab       :
Kecelakaan ini dapat terjadi karena beberapa bahaya yang ada dalam ruang tertutup seperti potensi kekurangan oksigen, gas/uap mudah terbakar atau meledak, gas/uap beracun, serta bahaya-bahaya fisik dan mekanik lainnya. Semua potensi bahaya ini harus dikenali oleh pekerja dan penyelianya, lalu dievaluasi risikonya untuk selanjutnya ditentukan tindakan pencegahan dan pengendalian yang harus dilakukan agar dapat bekerja dengan selamat dalam ruang tertutup tersebut.
Kurangnya ventilasi udara di lingkungan kerja, tingginya tekanan dalam ruangan, bekerja dengan alat yang tidak digunakan tetapi masih menyala dan melakukan pekerjaan sendirian.

·         Pencegahan    :
Pengujian dan Pemantauan Kualitas Lingkungan Kerja, seperti oksigen, gas/uap/debu yang mudah terbakar, gas/uap beracun, bahaya fisika Lainnya. Mematikan peralatan dan sumber tenaga lain yang tidak dibutuhkan, cek atau periksa tekanan atmosfir, menyalakan system ventilasi, terdapat pengawas atau penjaga di depan mulut lubang, komunikasi tidak terputus, menggunakan tali keselamatan.

4.      Bahaya Mengangkat
Kecelakaan pada bagian punggung sering dijumpai karena kesalahan mengangkat barang.
·         Penyebab       :
Kesalahan posisi pada saat mengangkat barang, mengangkat barang yang terlalu berat, posisi kerja yang salah pada saat duduk,

·         Pencegahan    :
Mengangkat barang dengan posisi yang benar:
ü  Tekuk lutut anda dan berjongkok,  jaga punggung anda tetap lurus dan kepala anda juga lurus selama mengangkat. Posisi ini memberikan kekuatan yang lebih untuk otot-otot tungkai yang lelih luas dan menjaga keseimbangan punggung anda.
ü  Pastikan benda selalu menempel pada tubuh, selama mengangkat dan membawanya. Semakin jauh anda membawa suatu benda dari tubuh anda, semakin beresiko untuk punggung anda.
ü  Jangan mendadak atau menyentak selama anda mengangkat dan jangan memutar atau menyamping. Ini adalah kebiasaan buruk yang menyebabkan tekanan yang lebih untuk punggung anda, terutama ketika mengangkat secara berulang-ulang, dan akan menyebabkan cidera yang serius nantinya.
ü  Ketika membawa suatu benda, gunakan postur yang tepat yaitu berdiri tegak. Jangan terlalu membungkuk ketika berjalan. Membawa dengan beban di depan dan menempel ke tubuh, tetapi ketika membawa dengan jarak yang jauh, bawalan benda dengan menggunakan bahu anda, dan jika benda terlalu berat, carilah bantuan atau gunakan alat bantu.

 Posisi kerja yang benar pada saat duduk:

ü  Pilihlah kursi yang mudah disesuaikan sehingga  bisa mengubah ketinggian, posisi punggung serta kemiringannya. Selanjutnya, sejajarkan posisi lutut dengan pinggul dengan bantuan tatakan kaki, atau memilih kursi yang dilengkapi dengan tatakan kaki. Jika kursi tidak dilengkapi dengan tatakan kaki, paling tidak letakkan sesuatu di bawah kaki yang bisa meluruskan posisi lutut dan pinggul.
ü  Perhatikan berbagai penyesuain yang memungkinkan dari kursi.  Jika seseorang telah menggunakan kursi  maka  perlu menyesuaikan kembali. Jika masih kurang nyaman, cobalah jenis kursi lainnya.
ü  Kaki sebaiknya diletakkan datar di lantai. Jika tidak, bisa menggunakan tatakan kaki sehingga bisa menyesuaikan ketinggian yang nyaman . Jangan silangkan kaki. Hal ini bisa mengganggu sistem peredaran darah dan menyebabkan masalah pinggang.
ü  Posisikan layar monitor dengan jarak sekitar 12-30 inci (30-75 cm) dari mata. Atau tempatkan monitor sejauh satu lengan dengan puncak layar sejajar dengan mata. Agar bisa mengatur seperti ini, komputer  harus dilengkapi dengan stand (kaki monitor).
ü  Sebisa mungkin, layar komputer sebaiknya bebas dari cahaya silau. Jika ada kilauan cahaya di monitor, tempatkan kaca di depannya untuk mencaritahu sumber penyebabnya. Posisikan monitor sedemikian rupa agar terhindar dari refleksi cahaya lampu yang berlebihan dan cahaya matahari. Jika perlu, gunakan tirai di jendela dan gantilah lampu di langit-langit dengan lampu meja. Sesuaikan juga keterangan dan kontras layar. Hal ini bisa menghasilkan perbedaan yang sangat berarti.
ü  Letakkan benda-benad yang sering digunakan di tempat yang mudah dijangkau, misalnya telepon atau stapler. Hindari peregangan dan membengkok-bengkokkan badan secara berulang-ulang hanya untuk menjangkau benda-benda yang jauh dari posisi duduk.
ü  Jika harus bekerja dengan menggunakan telepon secara berulang-ulang, sebaiknya cobalah menggunakan headset.
ü  Saat menggunakan keyboard, sebaiknya posisi pergelangan tangan harus lurus. Jagalah agar siku tetap tegak lurus di bawah bahu dan tepat berada di samping tubuh. Tempatkan dan gunakan mouse sedekat mungkin. Menggunakan mouse mat yang dilengkapi dengan tatakan tangan bisa menjaga agar pergelangan tangan tetap lurus.
5.      Bahaya pergerakan mesin dan Vehicle
·         Penyebab       :
Pekerja yang sembrono dan tidak hati-hati, pekerja yang tidak mengikuti standar prosedur kerja, pekerja yang tidak memakai APD ( Alat Pelindung Diri), kondisi badan yang lemah,  bermain skateboard dengan handle lift, membonceng forklift, berdiri,jongkok/duduk diatas garpu forklift, berdiri dibawa garpu forklift yang sedang terangkat, kesalahan system pengoperasian forklift.

·         Pencegahan    :
Pekerja harus hati-hati, menghindari kontak antara mesin dengan oprator dan non operator, operator mesin berpakaian yang semestinya saat mengoperasikan mesin, tidak melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan potensi bahaya, pengoperasian alat berat dengan memperhitungkan resiko keselamatan kerja.
Pada pengoperasian forklift:
ü  Hanya operator yang terlatih yang dapat mengemudikan forklift.
ü  Tidak menaruh beban pada tempat tinggi dalam keadaan forklift pada lantai miring
ü  Berjalan dan berhenti secara perlahan. Menghindari mengerem mendadak atau terutama ketika sedang membawa beban.
ü  Jangan membelok tajam pada kecepatan tinggi
ü   Menghindari meletakkan tangan dan atau kaki pada posisi diantara mast.
ü  Jangan menyalip kendaraan lain yang sedang berjalan dalam arah yang sama, tempat yang gelap, licin dan di tempat berbahaya.
ü  Selalu melengkapi forklift dengan pelindung atas atau Canopy
ü  Mengangkat beban di atas lantai serendah/sedekat mungkin ketika sedang berjalan, kira-kira 10-15 cm dari lantai.
ü  Menghindari melintasi barang-barang yang berceceran.
ü  Jangan menggunakan forklift untuk membawa penumpang
ü  Tidak berdiri,jongkok/duduk diatas garpu forklift
ü  Tidak berdiri dibawa garpu forklift yang sedang terangkat



Tidak ada komentar:

Posting Komentar